Ajarkami untuk memiliki hati yang rela dan tulus dalam melayani Tuhan, sehingga Tuhan pun disenangkan melalui hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin." Kesempatan Melayani Sepenuh Waktu: Pembukuan Jan 23rd, 2022 . Pendaftaran Siswa Baru STT El-Shadday Des 19th, 2021 .
Bilangan 816-19Sebab mereka harus diserahkan dengan sepenuhnya kepada-Ku dari tengah-tengah orang Israel; ganti semua yang terdahulu lahir dari kandungan, yakni semua anak sulung yang ada pada orang Israel, telah Kuambil mereka semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan, adalah kepunyaan-Ku; pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, Aku telah menguduskan semuanya Aku mengambil orang Lewi ganti semua anak sulung yang ada pada orang Israel,dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus." "- Ilustrasi Nabi Musa membawa Bani Israil keluar dari kezaliman Fir'aun NET - Sering terlihat di dalam pelayanan, masih ada pelayan yang belum maksimal untuk melayani Tuhan. Mereka hanya terpaksa, melayani dengan setengah hati dan terjebak pada rutinitas pelayanan, asal so melayani. Motivasi pelayanan hanya sebatas mengejar popularitas, cari nama, prestise, batu loncatan untuk jabatan publik bahkan hanya untuk mengejar keuntungan pribadi. Akibatnya mereka kehilangan sukacita melayani, sebab pelayanan tidak dilakukan dengan sepenuh hati dan ketulusan. Orang Lewi adalah kepunyaan Tuhan. Mereka menggantikan anak sulung Israel yang diserahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Ia mengkuduskan mengkhususkan mereka untuk melayani-Nya. Sebagai pemberian Tuhan, mereka melakukan pekerjaan jabatan dan mengadakan pendamaian bagi orang Israel. Kapasitas dan kompetensi orang Lewi merupakan karunia Tuhan, sebab tidak sembarangan orang dapat mendekati tempat kudus. Bacaan firman saat ini, memotivasi keluarga untuk memberi diri sepenuhnya kepada Tuhan. Jabatan pelayanan merupakan anugerah Tuhan. Apabila kita telah dipilih dan dikhususkan untuk melakukan tugas pelayanan, maka lakukan tugas itu dengan pemberian diri yang seutuhnya. Tidak boleh setengah hati atau terpaksa. Apalagi dengan alasan sekuler. Kerja bagi Tuhan mencakup aspek yang luas dan tidak hanya dibatasi di ruang ibadah saja, melainkan di semua lini kehidupan. Segala aktivitas yang kita lakukan, perbuatlah untuk menyenangkan hati Tuhan. Ketika dipercayakan sebagai Pelsus, kompelka BIPRA, Komisi Kerja atau UPK lakukankanlah untuk kemuliaan nama Tuhan. Semua pekerjaan jabatan sama penting dan berarti. Tidak ada hirarkhi di dalam pelayanan, semua sama di hadapan Tuhan, karena itu lakukanlah jabatan pelayanan ataupun jabatan publik dengan sepenuh hati. Amin. DOA Terima kasih ya Tuhan, sebab Engkau mengkuduskan kami untuk melayani-Mu. Kiranya anugerah Tuhan ini kami terima dengan cita disertai dengan pemberian diri yang seutuhnya. AminMakadari itu Yesus dengan tegas menyampaikan, kita harus tau dasar dari pelayanan yang kita lakukan agar, segala sesuatu tidak menjadi sia-sia. Melayani Dengan Hati. Lukas 22:24-30. I. Melayani Karena Panggilan (26-28) Dalam surat-surat rasul Paulus, Galatia 1:1; Ef. 1:1 selalu menyampaikan bahwa atas dasar kehendak Tuhan-lah kita mampu melayani.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Baru 10 tahun saya berkecimpung dalam dunia pelatihan pelayanan, dan sering saya melihat beberapa perusahaan menuliskan " Melayani dengan hati " atau " Melayani sepenuh hati" sebagai Slogan perusahaannya, apakah maksud kalimat tersebut telah dipikirkan dan dihayati ulang ? apakah mudah dipahami artinya oleh para karyawan? atau mungkin karena terlalu seringnya diucapkan sehingga, kalimat ini menjadi biasa dan jarang dipikirkan kembali. Saya adalah termasuk trainer yang kurang setuju dengan penggunaaan ungkapan kalimat Indah tersebut dalam setiap training, atau dijadikan sebagai slogan perusahaan, kalau benar slogan " Melayani dengan hati" yang ingin dihantarkan kepada segenap konsumen, maka terlebih dahulu kita harus memahami Hati itu apa dan untuk apa ? dan akan panjang penjabarannya mungkin akan berkenaan dengan Agama, Spiritualisme dan Filsafat dan yang paling penting harus siap dibayar " Sesuka hati" ha ha ha is joking . . . Sampai hari ini, saya masih bingung dengan kata kata indah bersayap tersebut, sebagaimana syair syair gubahan pujangga, yang enak di baca namun sulit untuk diterapkan. Saya lebih memilih menggunakan kalimat " Melayani dengan Integritas diri dan Sistim pelayanan perusahaan yang terpadu" Ini aja udah sulit, apalagi itu . . . . , nah . . . . di Sistim pelayanan dan Integritas diri inilah terletak standar, proses pelayanan dan pencapaian yang terukur. Lalu apakah standar, proses pelayanan dan pencapaian yang terukur dari Hati?, bisa jadi banyak orang yang sulit mendefinisikan kata "Hati", dan banyak juga yang salah menafsirkan hati sebagai perasaan, padahal hati dan perasaan adalah dua hal yang berbeda, belum lagi dengan kata "Rasa hati " alamak jan . . lebih pusing lagilah awak . . . . . Bagi saya, Hati hanyalah untuk Tuhan saja, hasil kedekatan kita dengan Tuhan akan tercermin dari prilaku keseharian terhadap sesama dan ini adalah tanggung jawab iman kita kepada Tuhan yang sifatnya personal dan rahasia. Namun, didalam dunia profesional hal ini agak sulit dilakukan, karena pelayanan dalam dunia kerja akan berhubungan erat dengan kebijakan perusahaan, kelayakan penghasilan pekerja, kondisi perusahaan, pembinaan standar pelayanan dan lain lain, dan yang paling utama adalah Uang. Saya simpan dulu kalimat "Bekerja untuk Ibadah", karena hal itu akan menimbulkan banyak polemik dan perdebatan, karena hal ini pun harus dikaji lebih mendalam lagi, walau saya sebagai seorang muslim sangat setuju dengan hal ini dan masih tetap belajar untuk memahami hal ini, namun untuk diri saya sendiri saja lohhh . . . Namun, didalam dunia profesional kerja, saya harus jujur untuk mengungkapkan fakta bahwa selama ini kebanyakan orang bekerja untuk Uang, dan kalau uang yang didapatkannya masih belum dapat membayar tagihan dan kebutuhan hidup setiap bulannya - minimal, maka akan sangat berpengaruh terhadap hasil pelayanan dalam dunia kerjanya. Jadi kesimpulannya, kalimat "Melayani dalam hati" akan lebih cocok bila menjadi slogan dan ungkapan pribadi saja, sesuai sejauh mana setiap pribadi mengartikan dan memaknainya, tidak cocok dijadikan sebagai slogan perusahaan, karena kwalitas pelayanan sebuah perusahaan sangatlah berhubungan dengan beberapa hal yang saya sebutkan diatas, dan jangan pula kalimat tersebut dipakai oleh seorang pimpinan perusahaan untuk memaksakan pekerjanya bekerja sesuai dengan standar dengan pembayaran dibawah standar, kalau sudah begitu, siapa yang tak punya hati sesungguhnya dan siapa yang harus bekerja dan melayani dengan hati ? "Melayani dengan Integritas diri dan Sistim pelayanan terpadu yang memenuhi standarisasi pelayanan usaha yang prima, Berfikir realistis dan bekerja profesional tanpa syair syair indah bersayap mengangkasa yang sulit dipahami dan diterapkan." - Think service SS Lihat Kebijakan Selengkapnya
Yesusmemanggil para muridnya untuk tugas MELAYANI: "Mari, ikut Aku, Dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Mat. 4:19). Mereka yang disebut umat pilihan adalah orang yang menempatkan pelayanan bagi Tuhan sebagai prioritas dalam hidupnya dan melayani Dia dengan sepenuh hati. Maka ada tertulis: "banyak yang dipanggil, tetapi sedikit
Sh2NR.