Oleh M. Faiz Ashary Azis* Saat Aku berumur tujuh tahun, Aku pindah ke suatu dareah bernama "Pondok Cabe". Saat aku disana, Aku tidak mempunyai teman. Sampai akhirnya aku berkenalan dengan satu cewek bernama Salsa. Ia lah yang membuat aku memiliki banyak teman. Ia mengenalkan-ku kepada seorang cowok yang bernama Joey. Joey adalah salah satu siswa Selengkapnya »Inilah hidup

SUBANG-Pondok Pesantren Darul Falah Desa Cimanggu kecamatan Cisalak Kabupaten Subang masih membuka kesempatan bagi pelajar tingkat SMP atau yang akan memasuki jenjang SMP yang belum sempat mendaftar atau gagal mengikuti PPDB sistem zonasi. Yayasan Ponpes Darul Falah Ustad Ridwan Hartiwan, mengatakan pihaknya sengaja masih membuka kesempatan bagi pelajar yang ingin pindah sekolah dengan berbagai alasan atau Drop Out dari sekolah sebelumnya. “Sampai sejauh ini masih banyak telepon melalui nomor pondok pesantren yang ingin memindahkan anaknya dengan berbagai alasan terutama perpindahan dari jenjang SMP di kelas 8 contohnya, kami akan berusaha p para orang tua membantu memberi solusi pendidikan khususnya bagi yang ingin pindah sekolah tanpa uang bangunan, cukup uang bulanan untuk makan dan pendidikan,” ungkapnya. Ponpes Darul Falah Buka Kelas Khusus Pasca SMA/SMK Perdalam Ilmu Agama Kyai Ridwan juga menambahkan jenjang pendidikan di pesantren nya dimulai dari tingkat SMP, SMK, hingga program ma’hadiyah 1 tahun pasca pendidikan SMA. “Bagi yang belum melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau menambah pengetahuan setelah tamat belajar di tingkat SMA kami membuka kesempatan untuk dalami ilmu agama dengan belajar al-quran, Al Hadits dan kitab-kitab kuning, Dzikir lebih mendalam atau juga mempelajari bahasa Arab untuk komunikasi dan memahami al-qur’anul Karim,” pungkasnya. Penerimaan untuk gelombang kedua ini akan ditutup pada tanggal 27 September 2019 dengan target awal pendidikan pada awal bulan Agustus 2019,”Program ma’hadiah kami hanya menerima 10 orang saja karena keterbatasan fasilitas, sementara untuk SMP pindahan kami akan menerima untuk satu kelas saja yang berjumlah 25 orang,” pungkasnya. Selain Belajar agama khusus kelas Ma’hadiyah ini diberikan latihan keterampilan sesuai bakatnya masing-masing seperti menjahit, komputer dan praktek mengajar, dan lain sebagainya. Nomor yang bisa dihubungi untuk program ini adalah 082217381975, selama 24 Jam.*

Tim penyuluhan hukum 'Jaksa Masuk Pesantren' Kejati DKI Jakarta kembali memberikan penyuluhan hukum kepada 1.500 orang santri/santriwati, bertempat di Pendopo atau Pelataran Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Jalan SPG 7 No 17 Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur," kata Kasi Penkum Kejati DKI Jakarta, Ashari Syam dalam keterangannya

Anda ada di Beranda - Profil Pesantren Bismillah Berikut Profile singkat Ma’had Ibnu Abbas As Salafy Sragen dalam bentuk video Halaman ini memiliki 11 Komentar Dina Sunday, 5 Jan 2014 Assalamu alaikum Reply Monday, 17 Mar 2014 Tentang penerimaan murid baru..? Reply sugeng Tuesday, 10 Jun 2014 ustadz yg sy hormati. saya sugeng umur 23 ingin menimba ponpes biaya tiapbulanya brapa??? tolong kirimkan alamatnya. ke emailku. sugengsuksesselalu Reply Thursday, 20 Sep 2018 Assalamu’alaykum warohmatullohi wabarokatuh. Afwan akhi, sebelum ana dari madrasah aliyah 1 jakarta, apakah ponpes ibnu abbas bisa menerima siswa pindahan? sebab ada keluhan yang sekarang ana rasakan, yaitu banyak sekali pelajaran yang menyimpang dari manhaj salaf, melainkan mereka tidak sesuai dengan aqidah salaf. Ana khawatir terkena syubhat, sebab hati lemah, syubhat menyambar nyambar. Reply Wednesday, 10 Oct 2018 bisa tetapi, di awal tahun pelajaran. artinya mulai bulan juli setiap tahun. Reply Liza Murdaningrum Tuesday, 27 Nov 2018 Assalamualaikum… maaf sebelumnya ustad.. sy liza 42 thn.. sy ingin sekali anak sy masuk pondok, cuma apakah bisa anak sy yang berawal dari SD Negeri bisa diterima dengan pelajaran agama yg minim tidak spt di madrasah.. tp saat ini masih kelas 4 yang rencana lulus SD sy masukan dipondok. Terima Kasih Reply Friday, 11 Jan 2019 bisa insyaallah Reply Ardian Saturday, 14 Sep 2019 Assalamulaykum Ustadz, ana mau tanya saya dengar pesantren ibnu Abas adalah pesantren IT, mohon informasi apa benar, dan apa lulusannya bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi khususnya di bidang IT Reply Sunday, 5 Apr 2020 waalaikum salam bukan Reply Ida Tuesday, 1 Oct 2019 Assalamualaikum. Maaf sblumnya mau tanya, apakah selain pelajaran agama islam berpemahaman salaf, di Ponpes ibnu abbas jg memberikan wadah utk anak2 yg punya kemampuan sains lebih? Sehingga kemampuan itu terwadahi dan bisa berkembang. Reply Sunday, 5 Apr 2020 iya, ada Reply Beri Komentar This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Salahsatu pondok pesantren favorit yang terletak di Bandung. Pondok alumni gontor ini menyediakan pendidikan dengan mengadopsi sistem yang ada di gontor. AssalamualaikumSebelumnya mau nanyaApakah boleh daftar untuk nanti Januari 2021 untuk semester 2 soal nya mau pindah ke Bandung ️🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼 Apakah SMP Al
Berikut Formulir Pendaftaran Santri Pesantren Al-Wafa Tingkat SMP dan MA Tahfizh Tahun Ajaran 2023/2024 Silahkan di klik tombol di bawah ini, dan diisi pertanyaan yang ada didalamnya. Untuk pendaftaran online silahkan klik link di bawah ini PESANTREN AL WAFA Terakreditasi berijazah negara & pondok pesantren. VISI Lembaga Pencetak Kader Ummat Beraqidah dan Bermanhaj Ahlus Sunnah Wal Jamaah Yang Berakhlaq Mulia. MISI Pemurnian Dan Pembiasaan Syariat Islam dalam Keseharian. Rasa Cinta Ke pada Nilai-Nilai Islami. Rasa Tanggung Jawab dalam Rangka Berkhidmat Kepada Agama Dan Negara. TUJUAN Generasi Unggul Pecinta Al-Qur’an Dan Sunnah. Amanah Dakwah Untuk Terjun Di Tengah Masyarakat Menyiapkan Warga Negara Berkarakter, cakap dan berketerampilan untuk kemaslahatan Nusa Dan Bangsa. Persayaratan Pendaftaran Mengisi formulir pendaftaran Foto copy Ijazah SD 3 lembar Foto copy SKL 3 lembar Foto copy NISN 3 lembar Foto copy Kartu Keluarga 3 lembar Foto copy Akta Kelahiran 3 lembar Foto 3×4 4 lembar Fasilitas dan Kegiatan Ekstrakurikuler SMP Al Wafa memiliki lokal pesantren dan gedung sendiri di lingkungan yang asri Area memanah Lapangan futsal, basket , voli, badminton dan tenis meja Lahan bercocok tanam dan berkebun Area beternak ikan dan unggas Menjahit dan merajut Lab komputer UKS Keunggulan dan Target Belajar Target hafalan Al-Quran minimal 5 juz Hafal matan-matan hadits Mempunyai ketrampilan menjahit, tataboga, Public speaking dan teknik informatika Menguasai bahasa arab aktif lisan dan tulisan Materi Ujian Seleksi Membaca Al-Quran dengan lancar Memiliki hafalan surat-surat pendek Tes tulis Pengetahuan agama dasar dan pengetahuan umum Tes wawancara kepribadian dan psikotest Pembina Ustadz Hayat Setiawan Husen, Ketua Yayasan Ustadz Irfan Budiaman, TALKSHOW Pendidikan Radio dan TV Rodja Lokasi Pesantren Masjid Umar bin Khattab Rt02/04 Dusun II No 9, Kp Cisaat Bojong, Ds Kertarahayu, Kec. Setu, Kab. Bekasi 17320 Untuk pendaftaran online silahkan klik link di bawah ini
Pesantrenyang dia dirikan saat ini mempunyai 2 lembaga pendidikan. Sekolah Madrasah Ibtidaiyah menampung 1.300 siswa. Sedangkan sekolah yang baru dirintis untuk tingkat SMP, baru mempunyai 30 siswa. MUMBULSARI, – Pandemi yang tak kunjung usai membuat banyak wali murid memilih untuk memindahkan anaknya ke pesantren. Sebab, mereka menginginkan anaknya untuk cepat melakukan pertemuan tatap muka PTM di sekolah. Satuan lembaga yang telah melakukan tatap muka adalah pesantren. Sebelumnya, tren siswa sekolah pindah ke pesantren telah lumrah terjadi di pelosok desa. Di antaranya terjadi di kawasan Ledokombo. Namun, saat ini tren perpindahan siswa juga marak terjadi di kawasan Bangsalsari. Salah satunya terjadi di SMP Negeri 1 Mumbulsari. Salah satunya terjadi pada M Irwan Ramadhani. Siswa kelas VII itu terpaksa harus pindah sekolah atas permintaan ibunya, Diana Holidah. Menurut Holidah, anaknya sering berpergian ke gunung paralayang di Desa Suco, bersama teman-temannya. “Biasanya bonceng bertiga bersama temannya. Pakai sepeda motor balapan juga. Ke gunung paralayang di Desa Suco,” Ungkapnya. Holidah sudah mengirimkan anaknya ke pesantren sejak dua bulan lalu. Namun, baru hari ini dia meminta surat pindah. Hal ini karena dia menganggap sekolah libur selama pandemi. “Padahal secara operasional sekolah tidak libur. Sehingga proses perpindahannya pun baru diurus,” lanjutnya. Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kemenag Jember Muhammad mengungkapkan bahwa siswa atau santri yang menetap di pondok pesantren umumnya telah melakukan vaksinasi yang diselenggarakan oleh satuan yayasan pendidikan. Selain itu, mereka tidak berbaur dengan kalangan luar, kecuali guru. Sehingga aman dalam melakukan PTM. Teknisnya, durasi waktu PTM pun dikurangi. Umumnya, mereka hanya melakukan pembelajaran tatap muka selama empat jam. Wali murid juga sangat dibatasi dalam melakukan kunjungan. Bahkan, beberapa pesantren menerapkan aturan larangan menjenguk santri di pesantren. “Kalau anak-anak pondok bisanya vaksinasi diselenggarakan oleh pesantrennya,” kata Muhammad. Kendati demikian, dia mengimbau untuk tetap waspada dan tetap menjaga prokes. Selain itu, kondisi kesehatan siswa atau santri tetap menjadi hal yang utama dalam segala hal. Reporter Dian Cahyani dan Juma’i Fotografer Juma’i Editor Lintang Anis Bena Kinanti MUMBULSARI, – Pandemi yang tak kunjung usai membuat banyak wali murid memilih untuk memindahkan anaknya ke pesantren. Sebab, mereka menginginkan anaknya untuk cepat melakukan pertemuan tatap muka PTM di sekolah. Satuan lembaga yang telah melakukan tatap muka adalah pesantren. Sebelumnya, tren siswa sekolah pindah ke pesantren telah lumrah terjadi di pelosok desa. Di antaranya terjadi di kawasan Ledokombo. Namun, saat ini tren perpindahan siswa juga marak terjadi di kawasan Bangsalsari. Salah satunya terjadi di SMP Negeri 1 Mumbulsari. Salah satunya terjadi pada M Irwan Ramadhani. Siswa kelas VII itu terpaksa harus pindah sekolah atas permintaan ibunya, Diana Holidah. Menurut Holidah, anaknya sering berpergian ke gunung paralayang di Desa Suco, bersama teman-temannya. “Biasanya bonceng bertiga bersama temannya. Pakai sepeda motor balapan juga. Ke gunung paralayang di Desa Suco,” Ungkapnya. Holidah sudah mengirimkan anaknya ke pesantren sejak dua bulan lalu. Namun, baru hari ini dia meminta surat pindah. Hal ini karena dia menganggap sekolah libur selama pandemi. “Padahal secara operasional sekolah tidak libur. Sehingga proses perpindahannya pun baru diurus,” lanjutnya. Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kemenag Jember Muhammad mengungkapkan bahwa siswa atau santri yang menetap di pondok pesantren umumnya telah melakukan vaksinasi yang diselenggarakan oleh satuan yayasan pendidikan. Selain itu, mereka tidak berbaur dengan kalangan luar, kecuali guru. Sehingga aman dalam melakukan PTM. Teknisnya, durasi waktu PTM pun dikurangi. Umumnya, mereka hanya melakukan pembelajaran tatap muka selama empat jam. Wali murid juga sangat dibatasi dalam melakukan kunjungan. Bahkan, beberapa pesantren menerapkan aturan larangan menjenguk santri di pesantren. “Kalau anak-anak pondok bisanya vaksinasi diselenggarakan oleh pesantrennya,” kata Muhammad. Kendati demikian, dia mengimbau untuk tetap waspada dan tetap menjaga prokes. Selain itu, kondisi kesehatan siswa atau santri tetap menjadi hal yang utama dalam segala hal. Reporter Dian Cahyani dan Juma’i Fotografer Juma’i Editor Lintang Anis Bena Kinanti MUMBULSARI, – Pandemi yang tak kunjung usai membuat banyak wali murid memilih untuk memindahkan anaknya ke pesantren. Sebab, mereka menginginkan anaknya untuk cepat melakukan pertemuan tatap muka PTM di sekolah. Satuan lembaga yang telah melakukan tatap muka adalah pesantren. Sebelumnya, tren siswa sekolah pindah ke pesantren telah lumrah terjadi di pelosok desa. Di antaranya terjadi di kawasan Ledokombo. Namun, saat ini tren perpindahan siswa juga marak terjadi di kawasan Bangsalsari. Salah satunya terjadi di SMP Negeri 1 Mumbulsari. Salah satunya terjadi pada M Irwan Ramadhani. Siswa kelas VII itu terpaksa harus pindah sekolah atas permintaan ibunya, Diana Holidah. Menurut Holidah, anaknya sering berpergian ke gunung paralayang di Desa Suco, bersama teman-temannya. “Biasanya bonceng bertiga bersama temannya. Pakai sepeda motor balapan juga. Ke gunung paralayang di Desa Suco,” Ungkapnya. Holidah sudah mengirimkan anaknya ke pesantren sejak dua bulan lalu. Namun, baru hari ini dia meminta surat pindah. Hal ini karena dia menganggap sekolah libur selama pandemi. “Padahal secara operasional sekolah tidak libur. Sehingga proses perpindahannya pun baru diurus,” lanjutnya. Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kemenag Jember Muhammad mengungkapkan bahwa siswa atau santri yang menetap di pondok pesantren umumnya telah melakukan vaksinasi yang diselenggarakan oleh satuan yayasan pendidikan. Selain itu, mereka tidak berbaur dengan kalangan luar, kecuali guru. Sehingga aman dalam melakukan PTM. Teknisnya, durasi waktu PTM pun dikurangi. Umumnya, mereka hanya melakukan pembelajaran tatap muka selama empat jam. Wali murid juga sangat dibatasi dalam melakukan kunjungan. Bahkan, beberapa pesantren menerapkan aturan larangan menjenguk santri di pesantren. “Kalau anak-anak pondok bisanya vaksinasi diselenggarakan oleh pesantrennya,” kata Muhammad. Kendati demikian, dia mengimbau untuk tetap waspada dan tetap menjaga prokes. Selain itu, kondisi kesehatan siswa atau santri tetap menjadi hal yang utama dalam segala hal. Reporter Dian Cahyani dan Juma’i Fotografer Juma’i Editor Lintang Anis Bena Kinanti

BiayaPesantren Darus-Sunnah Ciputat. admin. 8 Desember 2020. Berita, darussunnah. Untuk informasi biaya Pesantren Darus-Sunnah dilahkan menghubungi WhatsApp (klik tombok WA di kanan bawah layar atau mengunjungi halaman FAQ (klik tombol dibawah ini). halaman FAQ.

Pondok Pesantren yang Menerima Siswa Pindahan – Seringkali dalam dunia pendidikan, kita menjumpai peserta didik yang harus pindah sekolah karena satu dan lain alasan. Jika belum memiliki tujuan kepindahan tempat belajar, maka Pondok Pesantren dapat menjadi Pesantren memang tempat menimba ilmu agama Islam yang kini sudah ada di seluruh wilayah Indonesia. Contohnya saja Pondok Pesantren Haramain Narmada di Lombok Barat. Bahkan ada Pondok Pesantren yang menerima siswa pindahan dari berbagai Pondok Pesantren yang Menerima Siswa Pindahan1. Pondok Pesantren Asy Syarifiy Menerima Santri Pindahan2. Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an MataQu Menerima Santri Pindahan3. Pondok Pesantren Terpadu Darul Quran Menerima Santri Pindahan4. Pondok Pesantren Al-Ishlah Menerima Santri Pindahan5. PonPes Al Huda Makassar Menerima Santri Pindahan6. PonPes Darul Falah Subang Menerima Santri PindahanAkhir KataMungkin proses pencarian Pondok Pesantren yang menerima siswa pindahan akan terasa sukar mengingat jumlahnya cukup banyak di Indonesia. Namun tidak perlu khawatir karena kami sudah mengantongi beberapa rekomendasi Pondok Pesantren dapat membantu Anda dalam menemukan Pondok Pesantren yang menerima siswa pindahan, maka akan memberikan rekomendasinya. Jadi silahkan simak semua daftar Pondok Pesantren untuk santri pindahan berikut saatnya mengetahui beberapa Pondok Pesantren pilihan bagi beberapa siswa baik baru/pindahan. Tentunya semua rekomendasi dinilai berdasarkan ulasan serta program bagi seluruh siswa dapat mengetahui apa saja opsinya, berikut daftar beberapa rekomendasi Pondok Pesantren yang menerima siswa Pondok Pesantren Asy Syarifiy Menerima Santri PindahanRekomendasi pertama ada sebuah Pondok Pesantren bernama Asy Syarifiy Lumajang. PonPes tersebut menerima siswa pindahan dalam pembukaan pendaftaran. Apabila ingin mendaftar sebagai siswa pindahan di Pondok Pesantren Asy Syarifiy, maka ada syarat dapat diketahui, berikut beberapa syarat siswa pindahan di PonPes Asy Syarifiy Kesungguhan dalam menuntut IlmuBersedia mentaati peraturan Pondok Pesantren Asy SyarifiyPasrah penuh kepada pihak pondokSudah mendapatkan izin dari pengasuh pondok asal Apabila pindahan dari pondokSudah bersilaturahmi dan meminta doa restu kepada pengasuh pondok asalBersedia lanjut ke jenjang SMK/MAE Asy-Syarifiy untuk Siswa pindahan kelas 8 dan 9 SMP/MTs/SederajatBersedia melakukan pengabdian 1 tahun untuk Siswa pindahan kelas 11 dan 12 SMA/SMK/MA/SederajatTidak bertatoo bersedia hapus Tattoo sebelum masuk pondok dan sudah bersih ketika masuk pondokTidak mewarnai rambutSiswa pindahan bukan/tidak mengulang kelas dibuktikan dengan surat pindah dan rapot terakhirSiswa pindahan wajib mengulang kelas apabila tidak ada surat pindahMengisi formulir pendaftaran dari pihak panitiaSemua syarat tersebut harus dipenuhi apabila ingin mendapatkan izin menimba ilmu di Pondok Pesantren Asy Syarifiy Lumajang. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi kontak di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an MataQu Menerima Santri PindahanPondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an MataQu adalah rekomendasi berikutnya yang membuka pendaftaran untuk peserta didik pindahan. Dengan program unggulan menghafal Al-Qur’an 30 Juz, maka siswa pindahan dapat mendalami serta syarat untuk daftar Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an MataQu sebagai lulusan SD dan di bawah usia 18 tahunSudah bisa membaca Al QuranMemiliki motivasi tinggi menjadi penghafal Al QuranSudah siap untuk mondok minimal 3 tahunBersedia mematuhi peraturan dari pihak pondokMelampirkan surat keterangan berkelakuan baik dari pondok asal/sebelumnya bagi Siswa biaya masuk Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an MataQu ini adalah Rp dan dapat dikonfirmasi kembali melalui kontak Pondok Pesantren Terpadu Darul Quran Menerima Santri PindahanSelanjutnya ada Pondok Pesantren Darul Quran Bogor yang membuka menerima Siswa Baru/Pindahan. Nantinya penerimaan siswa pindahan akan dilakukan sesuai dengan jumlah kuota tersedia dan harus melengkapi syarat syarat untuk daftar Pondok Pesantren Darul Quran sebagai berasal dari Sekolah Diknas Kurikulum Pendidikan NasionalSiswa memiliki NISN Nomor Induk Siswa NasionalSiswa wajib mengikuti seleksi ujian calon santri pindahanSiswa wajib melunasi biaya daftar ulang 2 pekan setelah muncul pengumuman kelulusanAdapun biaya pendaftaran Pondok Pesantren Darul Quran Bogor adalah Rp dan nantiya materi yang diujikan adalah Tes Akademik Matematika, IPA, Bahasa Inggris dan Tes Hafalan Qur’an 1 Juz. Informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran siswa pindahan dapat menghubungi Pondok Pesantren Darul Quran di Pondok Pesantren Al-Ishlah Menerima Santri PindahanSelanjutnya ada sebuah pondok alumni Gontor yang menerima siswa pindahan bernama Al-Ishlah Sendangagung. Pondok Pesantren satu ini menggunakan kurikulum pemerintah serta kurikulm pondok yang mengacu pada sudah menjadi santri, maka Pondok Pesantren Al-Ishlah menerapkan kebijakan biaya bulanan sebesar Rp SMP dan Rp MA. Biaya tersebut sudah termasuk dalam makan, SPP, dan Iuran Pondok siswa PonPes Al Huda Makassar Menerima Santri PindahanSelanjutnya ada Pondok Pesantren dari Makassar bernama Al Huda. Ponpes satu ini juga menerima siswa pindahan dalam pembukaan Penerimaan Santri Baru. Berfokus pada Tahfidz Al-Qur’an, Pondok Pesantren Al Huda Makassar dapat menjadi pilihan membutuhkan informasi seputar pendaftaran Pondok Pesantren Al Huda Makassar, maka dapat menghubungi beberapa nomor kontak di bawah Pindahan Putra 081245135245Siswa Pindahan Putri 0853455084906. PonPes Darul Falah Subang Menerima Santri PindahanPondok Pesantren berikutnya yang menerima peserta didik pindahan adalah Darul Falah Cimanggu, Jawa Barat. Pondok Pesantren satu ini menerima siswa pindahan baik dari jenjang SMP, SMA, hingga 1 tahun pasca pendidikan KataKini semua rekomendasi Pondok Pesantren yang menerima siswa pindahan sudah diketahui. Silahkan hubungi pihak pengelola pondok pesantren untuk mengetahui syarat dan ketentuan serta biaya kepindahan pembahasan mengenai PonPes yang Menerima Siswa Pindahan dari Nantikan informasi menarik lainnya seputar pembahasan Pondok Pesantren dari masing-masing wilayah seluruh penjuru Gambar Admin Sekolah Pesantren PesantrenDarul Falah Subang merupakan salah satu pondok pesantren yang menerima santri yang termasuk 'anak nakal'. Bagi siswa-siswi yang ingin mendaftar di Ponpes Darul Falah, akan dikenai biaya pembangunan sebesar Rp 1 juta untuk jenjang SMP, dan Rp 1,5 juta untuk jenjang SMK. Penerimaan Santri Baru 2020 Alhamdulillah pada kesempatan yang berbahagia ini Pesantren Tahfidz Quran Terpadu PTQT Al-Hikmah putra dan putri kembali menggelar agenda penerimaan calon santri para penghapal Quran. Agenda besar ini dibuka mulai tanggal 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2019. Semoga dengan terbukanya peluang ini bisa memberikan kesempatan kepada putra-putri kaum muslimin untuk bisa menjadi pejuang hafidz Quran. Komentar Komentari Tulisan Ini Tulisan Lainnya Milad Ke-25 Yayasan Al-Hikmah Gelar SeminarAl-Qur'an CIREBON - Yayasan Al-Hikmah Cirebon gelar Seminar Al-Qur'an dalam rangka Milad ke-25 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan di Pesantren Tahfidz Qur'an Terpadu PTQT Al-Hikmah Putri, Se 14/06/2023 1933 WIB - Media TABLIGH AKBAR MILAD KE-25 YAYASAN AL-HIKMAH CIREBON Cirebon - Yayasan Al-Hikmah Cirebon gelar Tabligh Akbar dalam rangka Milad ke-25 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan di Pesantren Tahfidz Qur'an Terpadu PTQT Al-Hikmah Putri Cirebon, Sen 12/06/2023 1432 WIB - Media REPUBLIKACO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Dadang Kurnia. Keputusan Kementerian Agama (Kemenag) yang mencabut izin operasional Pondok Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah di Desa Losari, Kabupaten Jombang, Jawa Timur akhirnya dibatalkan. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) yang juga sebagai Menteri Syarat Pendaftaran Mengisi formulir pendaftaran dan membayar biaya pendaftaran Mendapat surat rekomendasi tokoh masyarakat/ulama minimal 2 orang FC rapor SD/MI kelas IV dan V legalisir FC rapor SMP/MTs kelas VII dan VIII legalisir Foto diri 3×4 & 4×6 berwarna 5 lembar Nomor Induk Siswa Nasional NISN Surat keterangan sehat dari dokter FC Akta Kelahiran FC Kartu Keluarga Legalisir FC ijazah menyusul Legalisir FC SKL menyusul 5 Chair Exercises That Reduce Belly Fat Fast Fitness tips, Health fitness__cat__, Workout is anavar illegal elastic bands exercises aerobics fitness – sports and fitness in mercado libre peru Tanggal & Waktu Pendaftaran Pendaftaran Gelombang 2 Biaya Pendaftaran Rp. sampai Rp. Tes Masuk & Wawancara Gelombang 2 Pengumuman Hasil Tes Gelombang 2 Daftar Ulang Gelombang 2 Program Program Reguler SMPIT & SMAIT Bina Insan Mandiri Memadukan kurikulum Kemendikbud dengan kurikulum keislaman yang bersifat amaliah, memperdalam sains, dan teknologi, serta hafalan Al-Qur’an dengan target hafalan 3 juz mutqin dan 6 juz bil ghoib. Program Tahfidzul Qur’an SMPIT & SMAIT Bina Insan Mandiri Memadukan kurikulum Kemendikbud dengan kurikulum keislaman yang bersifat amaliah, dan dicetak untuk menjadi calon ulama yang mempunyai hafalan Al-Qur’an dengan target hafalan 6 juz mutqin dan 30 Juz bil ghoib. Informasi Pendaftaran Pondok Pesantren Al – Ihsan Baron Bogor beralamatkan di Jln. Cijahe Kp. Cemplang Utara Kel Cilendek Barat Kec. Bogor Barat, Kota Bogor. Telp. 0251 8409106 WA Ustadz Adjih Mubarok, 0822-3379-7046 Email psbponpesbaronbogor Bank Transfer Rekening –> 7116669867 SMP BINA INSAN MANDIRI BOGOR Tendik& Pendik Pondok Pesantren Al Huda (SD, SMP & SMA ISLAM TERPADU) Batas Akhir : 25 Juni 2022. Lebih diutamakan yang memiliki sertifikat PPG 6. Mampu mengoperasikan Mic. Office Menerima Siswa baru & Pindahan TA. 2022-2023. April 18, 2020; Mari bangun istana di Surga! BANGSALSARI, – Pekan ini, setidaknya ada 18 SMP negeri yang mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka PTM. Meski telah kembali masuk sekolah, namun kebijakan tersebut belum mampu membendung eksodus siswa. Karena dampak dari pembelajaran daring sebelumnya, banyak siswa yang telanjur memutuskan pindah ke pondok pesantren ponpes. Bahkan, hampir setiap sekolah ada yang pindah ke ponpes. Jika sebelumnya lima siswa SMPN 1 Tanggul memilih mondok, kali ini siswa SMPN 1 Bangsalsari juga menyusul pindah ke pesantren. “Alasannya sama, karena mereka sudah bosan belajar daring dari rumah. Sehingga banyak orang tua yang memindahkan anaknya dari sekolah negeri,” ujar Hamam, Kepala SMPN 1 Bangsalsari. Menurutnya, di lembaganya ada dua siswa yang sudah keluar dan memilih pindah ke pondok pesantren. Mereka mengaku pindah ke ponpes karena ingin belajar dan berkumpul dengan teman-teman sebayanya. Di sekolah lain, SMPN 1 Panti kondisinya juga sama. Di sekolah ini ada dua siswa yang berhenti dan memilih pindah ke ponpes. Hamam mengaku, pihak sekolah tidak bisa melarang ketika ada siswa yang mengundurkan diri. Apalagi, alasan orang tua, anaknya sudah lama tidak sekolah. Sebab, selama masa belajar di rumah, siswa kebanyakan justru bermain. “Sehingga orang tua dan guru juga tidak bisa mengontrol,” pungkas pria yang juga Plt Kepala SMPN 1 Panti tersebut. Di kecamatan lain, kondisinya juga serupa. Di SMPN 2 Ambulu juga ada dua siswa yang pindah ke ponpes. Sementara, SMPN 1 Wuluhan ada satu siswa yang pindah. Alasannya masih sama, karena sekolah negeri tidak segera melakukan PTM. “Sementara, di SMPN 2 Puger juga ada dua siswa yang berhenti,” kata Agus Siswanto, Kepala SMPN 2 Ambulu. Sama dengan sebelumnya, di tiga lembaga ini pihak sekolah juga tidak bisa menghentikan saat orang tua meminta surat keterangan pindah sekolah. Sebab, menurut orang tua siswa, anaknya tidak belajar secara optimal selama proses pembelajaran daring. “Kata orang tua, siswa bukannya belajar, tapi justru bermain game,” tutur Agus, yang merangkap sebagai Plt Kepala SMPN 1 Wuluhan dan Plt Kepala SMPN 2 Puger ini. Sementara itu, di SMPN 2 Balung ada empat siswa yang berhenti dan memilih pindah ke ponpes. Mereka langsung diantar orang tua saat meminta surat keterangan. Di SMPN 2 Wuluhan juga sama. Ada empat siswa yang mengundurkan diri. Sementara, di SMPN 1 Jenggawah yang mengundurkan diri ada dua siswa. “Hal ini karena sekolah negeri masih belum melakukan PTM,” jelas Sodik, Kepala SMPN 2 Wuluhan. Reporter Juma’i Fotografer Juma’i Editor Mahrus Sholih BANGSALSARI, – Pekan ini, setidaknya ada 18 SMP negeri yang mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka PTM. Meski telah kembali masuk sekolah, namun kebijakan tersebut belum mampu membendung eksodus siswa. Karena dampak dari pembelajaran daring sebelumnya, banyak siswa yang telanjur memutuskan pindah ke pondok pesantren ponpes. Bahkan, hampir setiap sekolah ada yang pindah ke ponpes. Jika sebelumnya lima siswa SMPN 1 Tanggul memilih mondok, kali ini siswa SMPN 1 Bangsalsari juga menyusul pindah ke pesantren. “Alasannya sama, karena mereka sudah bosan belajar daring dari rumah. Sehingga banyak orang tua yang memindahkan anaknya dari sekolah negeri,” ujar Hamam, Kepala SMPN 1 Bangsalsari. Menurutnya, di lembaganya ada dua siswa yang sudah keluar dan memilih pindah ke pondok pesantren. Mereka mengaku pindah ke ponpes karena ingin belajar dan berkumpul dengan teman-teman sebayanya. Di sekolah lain, SMPN 1 Panti kondisinya juga sama. Di sekolah ini ada dua siswa yang berhenti dan memilih pindah ke ponpes. Hamam mengaku, pihak sekolah tidak bisa melarang ketika ada siswa yang mengundurkan diri. Apalagi, alasan orang tua, anaknya sudah lama tidak sekolah. Sebab, selama masa belajar di rumah, siswa kebanyakan justru bermain. “Sehingga orang tua dan guru juga tidak bisa mengontrol,” pungkas pria yang juga Plt Kepala SMPN 1 Panti tersebut. Di kecamatan lain, kondisinya juga serupa. Di SMPN 2 Ambulu juga ada dua siswa yang pindah ke ponpes. Sementara, SMPN 1 Wuluhan ada satu siswa yang pindah. Alasannya masih sama, karena sekolah negeri tidak segera melakukan PTM. “Sementara, di SMPN 2 Puger juga ada dua siswa yang berhenti,” kata Agus Siswanto, Kepala SMPN 2 Ambulu. Sama dengan sebelumnya, di tiga lembaga ini pihak sekolah juga tidak bisa menghentikan saat orang tua meminta surat keterangan pindah sekolah. Sebab, menurut orang tua siswa, anaknya tidak belajar secara optimal selama proses pembelajaran daring. “Kata orang tua, siswa bukannya belajar, tapi justru bermain game,” tutur Agus, yang merangkap sebagai Plt Kepala SMPN 1 Wuluhan dan Plt Kepala SMPN 2 Puger ini. Sementara itu, di SMPN 2 Balung ada empat siswa yang berhenti dan memilih pindah ke ponpes. Mereka langsung diantar orang tua saat meminta surat keterangan. Di SMPN 2 Wuluhan juga sama. Ada empat siswa yang mengundurkan diri. Sementara, di SMPN 1 Jenggawah yang mengundurkan diri ada dua siswa. “Hal ini karena sekolah negeri masih belum melakukan PTM,” jelas Sodik, Kepala SMPN 2 Wuluhan. Reporter Juma’i Fotografer Juma’i Editor Mahrus Sholih BANGSALSARI, – Pekan ini, setidaknya ada 18 SMP negeri yang mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka PTM. Meski telah kembali masuk sekolah, namun kebijakan tersebut belum mampu membendung eksodus siswa. Karena dampak dari pembelajaran daring sebelumnya, banyak siswa yang telanjur memutuskan pindah ke pondok pesantren ponpes. Bahkan, hampir setiap sekolah ada yang pindah ke ponpes. Jika sebelumnya lima siswa SMPN 1 Tanggul memilih mondok, kali ini siswa SMPN 1 Bangsalsari juga menyusul pindah ke pesantren. “Alasannya sama, karena mereka sudah bosan belajar daring dari rumah. Sehingga banyak orang tua yang memindahkan anaknya dari sekolah negeri,” ujar Hamam, Kepala SMPN 1 Bangsalsari. Menurutnya, di lembaganya ada dua siswa yang sudah keluar dan memilih pindah ke pondok pesantren. Mereka mengaku pindah ke ponpes karena ingin belajar dan berkumpul dengan teman-teman sebayanya. Di sekolah lain, SMPN 1 Panti kondisinya juga sama. Di sekolah ini ada dua siswa yang berhenti dan memilih pindah ke ponpes. Hamam mengaku, pihak sekolah tidak bisa melarang ketika ada siswa yang mengundurkan diri. Apalagi, alasan orang tua, anaknya sudah lama tidak sekolah. Sebab, selama masa belajar di rumah, siswa kebanyakan justru bermain. “Sehingga orang tua dan guru juga tidak bisa mengontrol,” pungkas pria yang juga Plt Kepala SMPN 1 Panti tersebut. Di kecamatan lain, kondisinya juga serupa. Di SMPN 2 Ambulu juga ada dua siswa yang pindah ke ponpes. Sementara, SMPN 1 Wuluhan ada satu siswa yang pindah. Alasannya masih sama, karena sekolah negeri tidak segera melakukan PTM. “Sementara, di SMPN 2 Puger juga ada dua siswa yang berhenti,” kata Agus Siswanto, Kepala SMPN 2 Ambulu. Sama dengan sebelumnya, di tiga lembaga ini pihak sekolah juga tidak bisa menghentikan saat orang tua meminta surat keterangan pindah sekolah. Sebab, menurut orang tua siswa, anaknya tidak belajar secara optimal selama proses pembelajaran daring. “Kata orang tua, siswa bukannya belajar, tapi justru bermain game,” tutur Agus, yang merangkap sebagai Plt Kepala SMPN 1 Wuluhan dan Plt Kepala SMPN 2 Puger ini. Sementara itu, di SMPN 2 Balung ada empat siswa yang berhenti dan memilih pindah ke ponpes. Mereka langsung diantar orang tua saat meminta surat keterangan. Di SMPN 2 Wuluhan juga sama. Ada empat siswa yang mengundurkan diri. Sementara, di SMPN 1 Jenggawah yang mengundurkan diri ada dua siswa. “Hal ini karena sekolah negeri masih belum melakukan PTM,” jelas Sodik, Kepala SMPN 2 Wuluhan. Reporter Juma’i Fotografer Juma’i Editor Mahrus Sholih iOuhPe.
  • 50cdq4tzc5.pages.dev/145
  • 50cdq4tzc5.pages.dev/196
  • 50cdq4tzc5.pages.dev/394
  • 50cdq4tzc5.pages.dev/269
  • 50cdq4tzc5.pages.dev/93
  • 50cdq4tzc5.pages.dev/350
  • 50cdq4tzc5.pages.dev/477
  • 50cdq4tzc5.pages.dev/479
  • pondok pesantren yang menerima siswa pindahan